Rabu, 16 Januari 2013

Implementasi Konservasi Tanah dan Air di Perkebunan Kelapa Sawit

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Sumberdaya lahan merupakan tumpuan kehidupan manusia dalam pemenuhan kebutuhan pokok pangan dan kenyamanan lingkungan. Jumlah penduduk yang terus berkembang sementara luas lahan tidak berkembang, menyebabkan tekanan penduduk terhadap sumberdaya lahan semakin berat. Pada sisi lain, lapangan pekerjaan yang terbatas mendorong masyarakat tidak memiliki banyak pilihan mata pencaharian kecuali bertani atau berkebun dengan memanfaatkan lahan yang sebenarnya sudah tidak sesuai untuk budidaya. Akibat pemanfaatan dan penggunaan yang demikian menjadikan lahan mengalami degradasi yang kemudian disebut lahan kritis, terutama pada perkebunan kelapa sawit. Sehingga akhirnya dilakukanlah konservasi pada perkebunan kelapa sawit tersebut untuk lebih mengoptimalkan pemanfaatan lahan-lahan yang kritis tersebut, dan metode konservasi yang biasa dilakukan di perkebunan kelapa sawit adalah metode konservasi mekanik.
Konservasi tanah secara mekanik adalah semua perlakuan fisik mekanis dan pembuatan bangunan yang ditujukan untuk mengurangi aliran permukaan guna menekan erosi dan meningkatkan kemampuan tanah mendukung usaha secara berkelanjutan. Pada prinsipnya konservasi mekanik dalam pengendalian erosi harus selalu diikuti oleh cara vegetatif, yaitu penggunaan tumbuhan atau tanaman dan penerapan pola tanam yang dapat menutup permukaan tanah sepanjang tahun. Pengendalian erosi dan aliran permukanaan merupakan persyaratan utama untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas lahan. Metode tersebut ditujukan untuk memelihara, mempertahankan dan meningkatkan produktivitas tanah. Pengendalian erosi dapat dilakukan baik melalui cara vegetatif, mekanik dan kimia. Tindakan tersebut sangat mendesak untuk dilakukan karena :
a)      Kondisi topografi wilayah dilahan berombak, bergelombang, berbukit dan lereng.
b)      Kondisi curah hujan relatif tinggi.
c)      Kondisi lahan merupakan area rawa, area gambut atau area pasang surut.
d)     Terjadinya pemadatan tanah khususnya di lahan menyebabkan rendahnya air hujan yang terinfiltrasi ke dalam tanah, sehingga terjadi aliran permukaan yang hebat.
e)      Lahan masih terbuka dari terpaan hujan secara langsung.
Metoda konservasi yang dapat dilakukan diantaranya adalah : pengolahan tanah, pembangunan teras, pembuatan saluran disepanjang kontur yang berfungsi sebagai saluran air untuk mengisi persediaan air dalam tanah, dan enanaman tanaman dalam setrip kontur.

Senin, 27 Agustus 2012

PEMBANGUNAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERWAWASAN LINGKUNGAN


Isu mengenai dampak terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan dari pembukaan lahan menjadi perkebunan kelapa sawit saat ini sangat gencar sekali didengungkan oleh para pemerhati lingkungan. Oleh sebab itu, dalam pembangunan perkebunan
kelapa sawit, selain mengejar target yang telah ditentukan oleh perusahaan, kita juga harus memperhatikan lingkungan hidup sehingga ekosistem tidak terganggu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan pembukaan lahan agar pembangunan perkebunan kelapa sawit yang kita lakukan tidak merusak lingkungan (berwawasan lingkungan) antara lain:

Selasa, 17 Mei 2011

KELAPA SAWIT

Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodisel). Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia saat ini adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Di Indonesia penyebarannya di Sumatra, Jawa Barat, Sulawesi dan Papua.
Kelapa sawit pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun 1848, saat itu ada 4 batang bibit kelapa sawit yang dibawa dari Mamitius dan Amsterdam lalu ditanam di kebun Raya Bogor.

Minggu, 28 November 2010

Minggu, 28 November 2010

Belajar buat UTS di kontrakan temen, eh malah maen internet terus. jadi nggak konsen mikirr nih.